Serah terima plakat. |
Hadir pada pertemuan tersebut Karo Umum Setdaprov Kepri Martin Maromon, Ketua KKSS Kota Batam, Masrur Amin, Ketua IWWS Kepri Hajah Sadik dan masyarakat Bugis lainnya.
Dikatakan Bahtiar, kehormatan sebagai orang Bugis itu ditandai dengan selalu menjaga leluhur nenek moyang dan juga garis keturunan.
Orang Bugis juga sangat kenal sejarah nenek moyang yang peradaban masa lampaunya sangat luar biasa, hingga berjaya menguasai jalur perdagangan dimana daerah tersebut disinggahi.
Pada kesempatan tersebut Bahtiar memang lebih banyak bercerita asal usul suku Bugis dan dirinya. Juga tentang namanya. Nama Bahtiar yang bermakna bahagia karena berihtiar.
“Nama saya tentu sangat familiar sebagai anak asli Bone,” jelasnya membuka cerita.
Dari kedua orang tua yang asli Bone, Bahtiar juga menghabiskan masa anak-anak mulai dari SD, SMP hingga SMA di Bone. Kemudian melanjutkan kuliah ke Unhas Fakultas Hukum.
Berjalan satu tahun di Unhas, Bahtiar mengikuti seleksi STPDN di Jatinangor. Diterima, Bahtiar memutuskan meninggalkan Unhas dan menjadi praja selama tiga tahun di STPDN.
Tamat belajar dari STPDN, karir pemerintahan diawali di daerah tempat asalnya. Mulai dari pegawai di Kelurahan, Kecamatan hingga ke Pemerintan Daerah Sulawesi Selatan.
Seiring melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di IIP Jakarta, karir pekerjaan Dirjen Polpum Kemendagri ini ikut berpindah ke kementiran. Setidaknya dia sudah tiga kali bertugas ke Kementerian, hingga terakhir sekarang di Kamendagri.
Sementara itu Ketua Penasehat Masyarakat Warga Bone Kota Batam KH Mustamin Huzein mengatakan, kalau kegiatan kali ini memang dimaksudkan untuk bersilaturahmi bersama Bahtiar.
“Sebagai Pjs. Gubernur Kepri, beliau juga asli dari Bone. Karena kita satu kampung, maka kesempatan ini kita manfaatkan untuk bertemu langsung dan bersilaturahmi,” tutur Bustami yang juga Ketua Baznas Kepri. (Ril)